Danau Kelimutu

Posted on

Taman Nasional Kelimutu

Danau Kelimutu masuk dalam kawasan Taman Nasional Kelimutu, sebuah taman nasional terkecil dari enam taman nasional yang ada di kawasan Bali dan Nusa Tenggara. Tempat wisata ini berada di puncak Gunung Kelimutu dengan ketinggian 1.690 meter di atas permukaan laut. Danau Kelimutu terdiri dari tiga buah ‘kubangan’ atau kawah dengan warna yang berbeda-beda. Kawasan Kelimutu telah ditetapkan menjadi Kawasan Konservasi Alam Nasional sejak 26 Februari 1992

Danau Kelimutu pertama kali ditemukan pada tahun 1915 oleh seorang Belanda bernama Van Such Telen. Di puncak Gunung Kelimutu terdapat tiga buah danau dengan warna merah, putih dan biru. Awalnya warga tak mudah percaya karena tiga warna yang disebutkan Telen sama dengan warna bendera Belanda. Sampai kemudian warga membuktikan sendiri keberadaan Danau Kelimutu.

Menurut penuturan warga setempat, Kelimutu berasal dari bahasa Flores, “keli” artinya gunung dan “mutu” artinya mendidih, sedangkan danau tiga warna yang berada dipuncaknya dipercaya mengandung suatu kekuatan yang sangat kuat. (Jelajahi: Pulau Derawan )

Kawasan Taman Nasional Kelimutu juga menjadi habitat bagi beberapa jenis binatang dan tumbuhan. Beberapa di antaranya bahkan hampir punah seperti burung hantu Wallacea, elang Flores dan kancilan Flores.

Beberapa flora yang dapat ditemui di sekitar danau antara lain Kesambi (Schleichera oleosa), Cemara (Casuarina equisetifolia) dan bunga abadi Edelweiss. Sedangkan fauna yang ada di sekitar danau, antara lain Rusa (Cervus timorensis), Babi hutan (Sus sp.), Ayam hutan (Gallus gallus) dan Elang (Elanus sp.)

Legenda Danau Kelimutu

Ketiga danau yang berbeda warna di puncak Gunung Kelimutu ini memiliki nama masing-masing. Warga setempat percaya bahwa danau ini merupakan tempat bersemayam jiwa-jiwa dari orang yang meninggal.

Nama dan warna ketiga danau (Tiwu) Kelimutu:

  • Tiwu Ata Mbupu (warna putih) yang menjadi tempat jiwa-jiwa orang tua yang meninggal
  • Tiwu Nuwa Muri Koo Fai (warna Biru) yang menjadi tempat jiwa-jiwa orang muda yang meninggal
  • Tiwu Ata Polo (warna merah) yang menjadi tempat jiwa-jiwa orang jahat yang meninggal.

Dari ketiga danau tersebut, yang paling sering berubah warna adalah Tiwu Nuwa Muri Koo Fai. Menurut warga setempat, hal ini dimungkinkan karena jiwa yang menempati danau ini masih muda dan labil sehingga mempengaruhi perubahan warna air danau.

Letak Danau Kelimutu

Danau Kelimutu adalah danau kawah yang terletak di puncak Gunung Kelimutu (gunung berapi) yang terletak di Pulau Flores, Provinsi NTT, Indonesia. Lokasi gunung ini tepatnya di Desa Pemo, Kecamatan Kelimutu, Kabupaten Ende.

Secara adminitratif, Danau Kelimutu berada pada 3 kecamatan, yakni Kecamatan Detsuko, Kecamatan Wolowaru dan Kecamatan Ndona, ketiganya berada di bawah naungan Kabupaten Dati II Ende, Propinsi Nusa Tenggara Timur. (Baca juga: Wisata Eksplorasi Flores )

Danau ini dikenal dengan nama Danau Tiga Warna karena memiliki tiga warna yang berbeda, yaitu merah, biru, dan putih. Walaupun begitu, warna-warna tersebut selalu berubah-ubah seiring dengan perjalanan waktu. Danau ini berada di ketinggian 1.631 meter dari permukaan laut.

Luas ketiga danau itu sekitar 1.051.000 meter persegi dengan volume air 1.292 juta meter kubik. Batas antar danau adalah dinding batu sempit yang mudah longsor. Dinding ini sangat terjal dengan sudut kemiringan 70 derajat. Ketinggian dinding danau berkisar antara 50 sampai 150 meter.

Wisata Danau Kelimutu

Keindahan tempat wisata flores ini semakin populer setelah dirangkum dalam sebuah lukisan karya Y.Bouman pada tahun 1929. Sejak saat itu, keindahan dan keunikan Danau Kelimutu semakin dikenal luas dan mulai banyak dikunjungi wisatawan. Danau Kelimutu menarik perhatian banyak wisatawan dalam dan luar negeri.

Akses ke Danau Kelimutu

Untuk berwisata ke Danau Kelimutu, Anda dapat terbang ke Kota Ende, kota yang terdekat dari Gunung Kelimutu. Terdapat penerbangan dengan rute Kupang–Ende atau Denpasar-Ende. Dari Kota Ende ke Moni, kota di kaki Gunung Kelimutu. Perjalanan sekitar 1,5 jam dengan kendaraan umum. (Jalan-jalan asyik ke : Karimunjawa )

Kota Moni adalah tempat basecamp para backpacker singgah. Di kota ini terdapat losmen dan hotel, untuk disinggahi sesuaikan dengan budget. Selanjutnya dengan menggunakan kendaraan bermotor  jarak tempuh 12 km dari Moni ke Kelimutu.

Untuk menuju puncak Gunung Kelimutu membutuhkan waktu 20 menit dengan berjalan kaki. Bagi Anda yang ingin menikmati matahari terbit, disarankan menginap di Moni dan berangkat pada dini hari sekitar jam 03.30 Wita. Suasana inilah yang paling baik untuk menyaksikan Danau Kelimutu.

Eksplor Indonesia….